Modul 2




MODUL 2

TRANSISTOR


1. Pendahuluan[Kembali]

 1. Responsi dilakukan diawal praktikum selama 15 menit

 2. Praktikum dilakukan selama 1x dalam seminggu dengan durasi 90 menit 

 3. Laporan Akhir dikumpulkan sesuai dengan kesepakatan bersama Asisten Praktikum (Format disesuaikan dengan isi blog)

2. Tujuan[Kembali]

1.      Mengetahui prinsip kerja transistor.

2.      Mengetahui prinsip kerja dan karakteristik dari rangkaian fixed bias.

3.      Mengetahui prinsip kerja dan karakteristik dari rangkaian self bias.

4.      Mengetahui prinsip kerja dan karakteristik dari rangkaian voltage divider bias.

5.      Mengetahui prinsip kerja Class A Amplifier

6.      Mengetahui prinsip kerja Regulator Power Supply

 

3. Alat dan Bahan[Kembali]

A. Alat

    a).  Multimeter




    b). Jumper



    c). DC Power Supply



      d) Osiloskop

       (e) Function generator



B. Bahan

a) Dioda 1N4001


b) Resistor


4. Dasar Teori[Kembali]

Transistor adalah komponen berbahan semikonduktor yang digunakan sebagai penguat, sirkuit pemutus, penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Pada umumnya transistor memiliki 3 terminal yaitu basis (B), emitter (E), dan collector (C). Berdasarkan susunan semikonduktor yang membentuknya, transistor dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:

1.     Transistor NPN

Transistor ini disusun oleh bahan semikonduktor tiga lapis yang terdiri dari dua bahan tipe N dan satu bahan tipe P.

2.     Transistor PNP

Transistor ini disusun oleh bahan semikonduktor tiga lapis yang terdiri dari dua bahan tipe P dan satu bahan tipe N.


                                                    

(a)                                                              (b)

Gambar 2.1 (a) Tipe transistor NPN (b) Tipe transistor PNP

 

A.  Daerah operasi transistor

 



Gambar 2.2 Kurva karakteristik transistor

 

 

Berdasarkan kurva hubungan VCE, IC, dan IB diatas, terdapat beberapa region

yang menunjukkan daerah kerja transistor, yaitu:

1.   Daerah Potong (Cutoff)

Pada kondisi cutoff, arus Basis (IB) = 0 dan arus Kolektor (IC) = 0, hal ini dikarenakan pada emitter dan kolektor menerima reverse bias.

2.   Daerah Saturasi

Pada kondisi saturasi, arus Kolektor (IC) akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis (IB), dan βdc, hal ini dikarenakan pada emitter dan kolektor menerima forward bias.

1.   Daerah Aktif

Pada kondisi aktif, terjadi sifat-sifat yang diinginkan, dimana:

 



Atau




 

Hal ini dikarenakan pada emitter menerima forward bias sedangkan pada kolektor menerima reverse bias.

2.   Daerah Breakdown

Kondisi breakdown ini dapat terjadi ketika arus Kolektor (IC) melebihi spesifikasi yang diperbolehkan, kondisi breakdown ini dapat mengakibatkan kerusakan pada transistor, maka daerah ini harus dihindari.

B.  Pemberian Bias pada BJT

Istilah bias dimaksudkan penerapan tegangan dc untuk menetapkan tingkat arus dan tegangan tetap. Tegangan dan arus yang dihasilkan menyatakan titik operasi (quiescent point) atau titik Q yang menentukan daerah kerja transistor. Terdapat beberapa jenis pemberian bias pada BJT, sebagai berikut:

1.     Fixed Bias



             Gambar 2.3 Rangkaian fixed bias sumber AC

2.     Self Bias


Gambar 2.4 Rangkaian self bias sumber AC

3.     Voltage Divider Bias




Gambar 2.5 Rangkaian Voltage divider bias sumber AC

A.  Aplikasi Transistor

 

1.     Class A amplifier

Amplifier kelas A adalah jenis amplifier di mana transistor (atau perangkat penguat lainnya) selalu beroperasi dalam mode aktif (linear) sepanjang siklus sinyal input. Amplifier Kelas A memiliki satu transistor, amplifier ini digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan linieritas tinggi dan memiliki daya yang cukup.



Gambar 2.3 Audio Amplifier Kelas A biasanya dikaitkan dengan linieritas tinggi tetapi efisiensi rendah

 

Prinsip Kerja :

·       Transistor dalam Mode Aktif: Dalam amplifier kelas A, transistor tidak pernah sepenuhnya mati (cut-off) atau jenuh (saturation). Ini berarti transistor selalu berada dalam kondisi aktif, memungkinkan arus untuk mengalir terus menerus.

·       Arus Bias Tinggi: Amplifier kelas A di-bias dengan arus yang cukup tinggi sehingga sinyal input dapat digeser di sekitar titik operasi yang linear. Ini menghasilkan distorsi yang sangat rendah dan reproduksi sinyal yang sangat akurat.

·        

2.     Regulator Power Supply

Power supply dengan regulator adalah sistem yang menyediakan tegangan keluaran stabil meskipun ada variasi dalam tegangan masukan atau beban yang dihubungkan. Regulator bertugas menjaga tegangan output konstan dan melindungi perangkat elektronik yang terhubung dari kerusakan akibat fluktuasi tegangan.

 

Terdapat 2 jenis regulator daya :

·       Regulator Linear

Regulator linear menggunakan komponen aktif seperti transistor atau op-amp untuk membatasi tegangan output. Regulator linear unggul dalam beberapa hal seperti desain yang sederhana, dan noise rendah, akan tetapi memiliki efisiensi yang  rendah karena membuang kelebihan daya sebagai panas.

·       Regulator Switching

    Regulator Switching mengubah tegangan input ke bentuk sinyal AC dengan frekuensi tinggi menggunakan switching transistor, kemudian menurunkannya menggunakan transformator, dan akhirnya menstabilkan tegangan output dengan komponen filter.Keunggulan dari regulator switching antara lain efisiensi yang tinggi, dan dapat menghasilkan berbagai tegangan output. Kekurangan dari regulator switching adalah memiliki desain yang lebih kompleks, serta bisa menghasilkan noise yang lebih tinggi.

 

No comments:

Post a Comment

  BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH SISTEM DIGITAL 2025 OLEH: Nama: Luthfiani Afifah Nim: 2310952063 Dosen Pengampu:  Darwison, M.T Referen...